Pages

Wednesday, January 30, 2013

Mewaspadai Serangan Babylag




Tiga dari empat orangtua yang baru memiliki anak akan mengalami kondisi "babylag", begitu hasil poling yang dilakukan produk perawatan bayi, Johnson's Baby terhadap seribu orangtua.
Kondisi "babylag" merupakan hal-hal ceroboh yang dilakukan oleh para orangtua yang baru memiliki anak. Sebutan "babylag" didapat karena kondisi yang dialami para orangtua baru ini mirip kondisi setelah bepergian jarak jauh, "jetlag".
Perbedaannya, "babylag" akan berlangsung berbulan-bulan, sementara "jetlag" umumnya hanya berlangsung beberapa hari, begitu diterangkan pakar tidur, Dr Dev Banerjee, konsultan tidur di Birmingham Heartlands Hospital, Inggris.
Survei Johnson's Baby ini menemukan, setengah dari responden ini tidur hanya sekitar 4 jam setiap malam, dan kurang tidur tiap malam ini bisa berlangsung selama seminggu.
Satu dari 3 orangtua mengaku terbangun setidaknya 3 kali semalam oleh tangisan bayi di minggu-minggu pertama memiliki bayi, dan 43 persen orangtua akan terjaga setidaknya selama 1 jam setiap kali bayinya menangis di malam hari.
Efek psikologis dari kekurangan waktu tidur termasuk; peningkatan emosi sebanyak 36 persen dan sebanyak 17 persen orangtua mengaku menjalani hidup dengan menu "auto-pilot".
Inilah yang mengarah ke tindakan-tindakan ceroboh, seperti, salah mengira lemari es dengan lemari baju, menggunakan shampo sebagai pasta gigi, dan sebagainya.
Menurut dr Banerjee, bila orangtua terlalu sering terbangun akibat tangisan bayi di malam hari, maka mereka akan kehilangan tahapan akhir dari tidur, yakni tahapan tidur dalam. Bila tidak masuk dalam tahap akhir tidur ini, tubuh akan kehilangan kesempatan untuk mengisi ulang dan menyiapkan diri untuk keesokan hari.
Bila hal masalah kurang tidur ini terus berulang, menurut dr Banerjee, maka orangtua akan mengalami masalah rendahnya waktu untuk merespon, kesulitan berkonsentrasi, sulit mengingat, dan sulit memecahkan masalah.
Berikut ini 10 kecerobohan unik yang dilakukan orangtua akibat "babylag":
  1. Menaruh susu di mesin cuci, dan menaruh kaus kaki kotor di lemari es.
  2. Tertidur saat mandi.
  3. Meninggalkan anak di mobil untuk melakukan hal lain.
  4. Keluar rumah masih mengenakan baju tidur.
  5. Menggunakan hair spray untuk deodoran.
  6. Menggantung pakaian kotor di jemuran.
  7. Menaruh shampo sebagai pasta gigi.
  8. Menuang susu bayi pada sereal.
  9. Bangun dan pergi ke kantor di hari libur, karena lupa sudah hari apa.
  10. Mengenakan pakaian yang salah pada anak.

No comments:

Post a Comment