Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemudian Allport juga berpendapat bahwa
kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak
terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang
antisipasi,
Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita. Allport selalu mementingkan adanya sifat, kompleks dan khas dari tingkah laku manusia. Semua itu memiliki dasar / kesatuan / unitas. Tingkah laku yang disadari adalah yang terpenting. Dan juga mementingkan ego / self . Menurutnya,self merupakan satu-satunya sepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self dibentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologic dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri cerdas, menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita. Allport selalu mementingkan adanya sifat, kompleks dan khas dari tingkah laku manusia. Semua itu memiliki dasar / kesatuan / unitas. Tingkah laku yang disadari adalah yang terpenting. Dan juga mementingkan ego / self . Menurutnya,self merupakan satu-satunya sepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self dibentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologic dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri cerdas, menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
●
Struktur dan dinamika kepribadian
Di
teori lain, struktur dan dinamika dibahas secara terpisah. Namun oleh allport
semua itu dinyatakan dalam bentuk sifat. Antara struktur dan dinamika itu sama.
Sifat adalah penekanan teori allport sehingga sering disebut dengan traits
psychology.
Organisasi
dinamik menekankan bahwa kepribadian selalu berkembang dan berubah. Psikofisis
menunjukan bahwa kepribadian bukan hanya mental dan neural, namun jiwa dan raga
menjadi suatu kesatuan pribadi. Kepirbadian individu dipengaruhi oleh
kepribadian masing masing dari istilah menentukan. Yang dimaksudkan dengan khas
/ unik adalah allport memberi penekanan pada individualitas, bahwa tidak ada 2
orang yang benar benar sama dalam hal kepribadian. Kepribadian itu memiliki
arti sebagai adaptasi / penyesuaian diri dengan lingkungan.
● Watak
mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu dimana individu akan dinilai
perilakunya. Watak sebagai kepribadian yang di evaluasi dalam arti normatif.
Watak yang baik adalah watak yang sesuai dengan norma yang berlaku.
● Temperamen
biasanya menunjuk pada disposisi disposisi yang erat kaitannya dengan faktor
faktor biologis / fisiologis dan sedikit sekali mengalami perubahan dalam
perkembangan dan memiliki peran yang besar dibanding aspek aspek lain.Temperamen
adalah gejala karakteristik dari sifat individu , termasuk mudah tidaknya kena
rangsangan emosi , cepat / tidak berekasi, kualitas hidup. Bergantung pada
faktor konstitusional, terutama keturunan.
● Sifat
adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan. Sifat memiliki eksistensi
dalam diri individu. Sifat dibedakan dengan habits. Kebiasaan merupakan
kecenderungan kecenderungan bersifat menentuka. Sifat merupakan sifat gabungan
dari beberapa kebiasaan. Menurut allport, sifat dan sikap adalah predisposisi
untuk merespon dan khas , dapat membimbing tingkah laku, merupakan hasil
belajar dan faktor genetis.
● Sikap,
berhubungan dengan suatu objek sehungga lebih luas. Makin besar objek
dikenai sifat, maka sifat dan sikap akan menjadi semakin mirip. Sikap biasanya
mengandung penilaian terhadap suatu objek.
Orang dapat memiliki suatu sifat
tapi tidak dapat memiliki suatu tipe. Sifat dapat memunculkan keunikan pribadi,
sedangkan tipe menenggelamkannya. Pembagian sifat :
- sifat kardinal ( pokok ).
Sangat menonjol, sehingga pengaruhnya dapat langsung dilihat. Jenisnya
relatif kurang biasa sehingga tidak tampak. Sifat kardinal nampak pada
setiap orang tapi tidak semua orang punya sifat ini
- Sifat sentral. Merupakan
kecenderungan kecenderungan yang sangat khas pada individu, sering muncul
dan sangat mudah disimpulkan . contoh : ekstravert dan introvert
- Sifat sekunder
Contoh Perilaku :
Seseorang
memiliki kepribadian yang matang menurut allport memiliki hal-hal dibawah ini.
Berikut contoh perilakunya :
- Ekstensi sense of self
Seorang
mahasiswa semester akhir yang telah masuk dalam masa dewasa awal, berusaha
untuk memperluas “link” agar mereka bisa memperluas pergaulan mereka, sehingga
dengan mengenal berbagai macam orang mahasiswa itu belajar ubtuk lebih mengerti
minat orang lain dan mengerti minatnya sendiri. Misalnya saja dalam hal
pekerjaan yang akan ia geluti nanti. Dengan begitu ia mulai mempunyai rencana
masa depan, apa yang ingin ia lakukan demi masa depannya.
2.
Hubungan hangat/akrab dengan orang
lain
Seseorang
yang telah masuk ke masa dewasa awal dan madya pasti berusaha mencari kedekatan
dengan lawan jenis, itu semua dilakukan untuk membina hubungan dengan orang
lain. Seperti mencari pasangan hidup, serta meminta persetujuan keluarga atas
pilihannya.
3.
Penerimaan diri
Dalam
masa ini emosi seseorang tidak lagi meluap-luap, misalnya saja ia diputus oleh
kekasihnya, ia akan lebih bisa mengontrol diri, tidak mudah frustasi dalam
menghadapinya.
4.
Pandangan-pandangan realistis,
keahlian dan penugasan
Bila
seseorang mengalami masalah, misalnya saja masalah yang cukup besar dikantor,
maka ia harus dapat mengatasinya tanpa panik atau malah merusaknya, ia pun
sudah bisa memilih mana tugas yang cocok untuknya dan mana yang tidak.
5.
Objektifikasi diri: insight
dan humor
Contoh perilakunya adalah empati,
kita harus bisa menempatkan diri di posisi orang lain, agar bisa diterima oleh
masyarakat, kita tidak menjadi seseorang yang teralu subyektif. Dan juga dalam
hidup ini kita butuh hiburan, seperti tv yang berisi acara komedi misalnya, itu
tidak hanya dianggap sebagai sesuatu yang bisa ditertawakan, tetapi lebih agar
kita bisa melihat keanekargaman manusia.
6.
Filsafat Hidup
Seseorang yang mulai dewasa, ia
pasti telah memiliki patokan dalam hidupnya, misalnya saja pemuda islam, ia
pasti telah menaati perintah islam, dan menjadikan itu semua sebagai falsafah
hidup maupun pegangan hidupnya.
Perkembangan kepribadian
Bayi
Allport memandang neonates (bayi
baru lahir) sebagai makhluk yang eksistensinya nyaris semata-mata berupa
hereditas, dorongan primitive dan reflex. Neonates belum memiliki sifat-sifat
khusus yang baru muncul kemudian sebagai akibat dari transaksi-transaksi dengan
lingkungan. Neonatus belum memiliki kepribadian. Pemenuhan suatu potensi masih
harus menunggu pertumbuhan dan pematangan. Seorang anak sebagian besar
merupakan makhluk yang terdiri atas tegangan-tegangan segmental dan
perasaan-perasaan mikmat – sakit atau enak- tidak enak. Teori biologis tentang
tingkah laku yang bersandar pada hadiah atau hukuman sangat cocok pada tahap
awal kehidupan. Pada tahun berikutnya, seorang bayi mulai memperlihatkan
kualitas-kualitas tertentu, misalnya perbadaan-perbedaan gerakan dan ekspresi
emosional yang cenderung menetap atau lebur menjadi cara-cara penyesuaian yang
lebih matang.
a.
Berupa hereditas, dorongan
primitive, dan reflex
b.
Belum memiliki kepribadian
c.
Tahun selanjutnya mulai menunjukan
kualitas tertentu
Transformasi kanak-kanak
Allport menyetujui banyak prinsip
tentang perubahan yang terjadi dari masa bayi ke masa dewasa. Namun, prinsip
belajar oportunistik tidak cocok untuk menjelaskan belajar pada propium yang
membutuhkan prinsip seperti identifikasi, penutupan (closure), wawasan
kognitif, gambaran diri, dan subsidiasi kearah system ego yang aktif. Allport
hanya mengemukakan oltonomi fungsional sebagai suatu kenyataan dasar dalam
motivasi manusia yang harus dijelaskan dengan prinsip belajar yang belum
dikoordinasi dengan baik menjadi suatu teori yang cukup luas. Otonomi
fungsional menjelaskan bahwa apa yang semula sekedar alat untuk mencapai suatu
tujuan biologis dapat menjadi motif otonom yang mengarah tingkah laku dengan daya
seperti yang dimilki oleh dorongan yang dibawa sejak lahir. Sebagian besar
karena adanya diskontinuitas antara struktur motivasi individu pada masa awal
lalu pada masa yang berikutnya. Allportr mengemukakan hanya ada dua teori
kepribadian, yaitu : berupa model biologis untuk menjelaskan tingkah laku
individu setelah kelahiran dan secara bertahap semakin berkurang sampai dengan
berkembangnya kesadaran tentang diri dan individu mengembangkan motif yang
tidak berhubungan erat dengan motif yang mendorong tingkah laku yang
sebelumnya.
a.
Terjadi perubahan tingkah laku yang
pada masa awal kehidupan yang hanya berupa dorongan primitive menjadi sesuatu
yang lebih sadar dan terorganisasi
b.
Terdapat otonomi fungsional, yaitu
perubahan dari perilaku yang didorong atas dasar hadiah atau hukuman kenjadi
sesuatu yanmg berkembang berdasarkan motivasi yang orientasinya pada masa depan
Orang dewasa
Tingkah laku telah ditentukan
oleh sekumpulan sifat yang terorganisasi dan harmonis. Sifat ini muncul dengan
berbagai cara dari masa neonates. Apapun yang dapat mendorong tingkah laku
sangat berfungsi pada masa dewasa yang orientasi perilakunya atas kesadaran dan
rasionalisasi. Tingkah laku mengikuti pola yang harmonis dan pada intinya
terdapat suatu fungsi yang disebut dengan propium. Motif yang ada beorientasi
pada masa yang akan dating. Menurut allport, kepribadian yang matang harus
memiliki suatu perluasan diri yang artinya hidup tidak boleh terikat secara
sempit pada sekumpulan aktivitas yang erat hubungannya dengan
kebutuhan-kebutuhan dan kewajiban kewajiban pokoknya. Orang harus mengambil
tanggung jawabnya dan menikmati bermacam-macam aktivitas. Seorang pribadi yang
matang harus mampu menjalin hubungan yang hangat dengan orang-orang lain, dan
memiliki orientasi realistic.
a.
Tingkah laku dari sekumpulan sifat
yang terorganisasi dan matang
b.
Perilaku berdasarkan kesadaran,
realitas dan memiliki tujuan masa depan
c.
Memilki suatu cirri pribadi matang,
yaitu : memiliki perluasan diri, mampu menjalani hubungan yang matang dengan
orang lain, memiliki orientasi realistic terhadap diri sendiri (humor dan
insight)
Penelitian khas dan metode
penelitian
Idiografik versus nomotetik
Seorang peneliti dapatmemilih
meneliti tingkah laku dengan menggunakan prinsip umum, variable universal dan
sejumlah besar subjek atau memusatkan perhatian pada kasus individu dengan
menggunakan metode dan variable yang sesuai dengan keunikan setiap individu.
Allport meminjam istilah dari filsuf Jerman, Windelband, idiografik (individual)
dan nomotetik (universal). Namun, tahun 1962 ia mengganti dengan istilah baru,
morfogenik untuk idiografik dan dimensional untuk nomotetik. Allport
mengemukakan dua hal ini memiliki tempat dalam psikologi. Tetapi penekanannya
khusus dikalangan psikologi Amerika lebih condong pada nomotetik sehingga perlu
reorientasi yang drastic karena morfogenik akan menghasilkan prediksi dan
pemahaman yang lebih baik. Tekanan dan pendekatan morfogenik merupakan suatu
akibat logis dari beberapa segi pandangan teoritis allport.
Pertama, penekanan pada keunikan setiap orang mewajibkan peneliti
untuk memilih metode penelitian yang tidak akan menyembunyikan dan mengaburkan
individualitas.
Kedua, penekanan pada pentingnya disposisi-disposisi pribadi
sebagai factor primer perilaku. Apabila disposisi ini merupakan sesuatu yang
real dalam kepribadian dan disposisi ini khas pada pribadi yang bersangkutan,
maka jleaslah bahwa pendekatan yang paling efektif untuk meneliti suatu
perilaku adalah suatu metode yang meneliti sang individu.
Teknik yang pas yang dipakai allport
dan Vernon dalam penelitian mereka adalah mengenai tingkah laku ekspresif,
analisis structural dan analisis isi.pendekatan yang dimakasud Q methodology,
individualized questionnaires, self anchoring scale, the role construck
repertory test, inverse factor analysis.
Pengukuran kepribadian secara
langsung dan tidak langsung
Allport konsisten terhadap kesadaran
dan rasionalitngkah laku. Keyakinanya pada individu yang normal bertingkah laku
berdasarkan motif-motif yang ia ketahui dan masuk akal.allport menyatakan bahwa
metode langsung dan tidak langsung akan mengahsilkan gambaran uyang konsisten
dalam kasus individu yang normal.
Allport menyimpulakan metode tidak
langsung dapt mengungkapkan factor tak sadar yang penting dari tingkah laku.
Metode tidak langsung hanya digunakan sebagai pelengkap dari metode langsung.
Untuk orang normal, metode langsung menunjukan gambaran yang lebih lengkap dan
berguna tentang struktur motovasi.
Peneliitian tentang tingkah laku
ekspresif
Awal tahun 1930-an, allport dan
temannya mengadakan serangkaian penelitian untuk membuktikan bahwa perilaku
ekspresif adalah penting dan konsisiten. Allport membedakan dua komponen dalam
setiap respon manusia. Pertama, komponen adaptif atau komponen penanggulangan,
yaitu komponen yang terutama menyangkut nilai fungsi atau manfaat suatu
perbuatan,a kibat yang ditimbulkan perbuatan tersebut, atau tujuan yang ingin
dicapai. Kedua, komponenekspresif, cara atau gaya dalam melakukanperbuatan itu.
Sesuai dengan penekanan pada unsure-unsureindividual dan unik tingkah laku,
allport menaruh minat pada perilaku ekspresif, yaitu komponen idiosinkratik
atau personal yang bahkan akan tetap kelihatan pada respon yang paling
steriotip.
Gaya tingkah laku tidak semata-mata
ditentukan oleh factor kepribadian. Factor sosiokultural, keadaan atau suasana
hati, kondisi organis, dan variable lain juga menentukan perilaku ini. Tingkah
lakiu ekspresif dapat diklasifikasikan menurut tipe perbuatan yang dilakuakn,
seperti : ekspresi wajah, gaya jalan, suara dan tulisan tangan. Allport
menyatakan :cirri-ciri ekspresif tubuh tidaklah diaktifkan secara lepas. Setiap
cirri tersebut dipengaruhi dengan cara yang persis sama seperti cirri lainnya.
Karena itu, sampai pada batas tertentu pernyataan Lavater bahwa “jiwa yang satu
dan sama terwujud dalam segalanya” bias dibenarkan. Akan tetapi konsistrensi
tidaklah pernah sempurna. Masing-masing saluran ekspresi bukan merupakan
duplikat yang tepat dari semua saluran lainnya. Apabila demikian halnya, maka
metode monosimtomatik benar adanya. Seluruh kepribadian dapat terungkap dalam
setiap cirri. Tulisan tangan dapat mengatakan segalanya, begitu juga mata,
tangan atau lengan kaki,. Bukti yang dikumpulkan tidak membenarkan intrepetasi
yang begitu sederhana.
Surat-surat jenny
Allport mengumpulkan 301 surat dari
seorang baya bernama Jenny Masterson yang dimanfaatkan Baldwin untuk
menganalisa kepribadian yang menonjol pada Jenny. Baldwin menggunakan analisis
struktur personal. Langkah yang dilakukan : 1. Membaca surat tersebut untuk
mengidentifikasikan topic dan tema yang mencolok. 2. Menemukan hubungan antara
topic. Maka kepribadian dapat dilihat dengan penghitungan statistic dari
apasaja topic yang ditulis dan seberapa banyaknya atau seringnya topic tersebut
diceritakan. Namun allport hanya menuliskan pengelompokan sifat-sifat yang
sering dimunculkan berdasarkan surat yang dituliskan jenny. Namun allport
sendiri juga melakukan evaluasi seperti yang ia tuliskan : “analisis isi
bukanlah kunci emas untuk membuka kepribadian jenny.tetapi berperan untuk
mengobjektifikasikan, mengkuantifikasikan dan sampai batas tertentu memurnikan
kesan yang didasarkan pada akal sehat. Dengan membuat kita selalu dekat dengan
data, maka kita tidak dibiarkan merusak evidensi. Ia juga berperan untuk
menemukan hal-hal baru yang muncul kadang.
Status
sekarang dan evaluasi (allport)
Dimulai
dengan minat untuk menemukan sejenis sataun yang cocok dalam mendeskripsikan
kepribadian yang menghasilkan konsepsinya tentan sifat, dibarengi dengan
perhatian tentang transformasi perkembangan yang terjadi pada motif-motif dan
mencapai puncaknya pada konsep otonomi fungsional, secara bertahap ia
memodifikasikan teorinya sampai akhirnya ia memberi tekanan yang lebih
besar pada intensionalitas dan fungsi-fungsi ego(proprium)
Penekanan
Allport pada fungsi-fungsi aktif proprium (ego) dan konsepnya tentang otonomi
fungsional sangat sesuai dengan perkembangan-perkembangan mutakhir dalam
psikologi ego psikoanalitik.
Salah
satu gejala mencolok di bidang psikologi dalam 60 tahun terakhir adalah
lenyapnya dan disusul munculnya kembali konsep diri dan ego. Allport sangat
berpengaruh dalam memulihkan dan memurnikan konsep ego. Ia tidak hanya
menempatkan konsep itu dalam konteks historis tapi juga secara pantang menyerah
berusaha memperlihatkan perlunya secara fungsional menggunakan konsep tersebut
secara spesifik dalam rangka menerangkan tingkah laku manusia yang normal dan
kompleks.
Segi
baru lainnya dalam pandangan Allport adalah tekanan pada pentingnya factor-faktor
tingkah laku sadar, dan sejalan dengan ini anjurannya tentang penggunaan metode
–metode langsung untuk menilai mengukur manusia. Yang lebih sejalan dengan
kecendrungan-kecendrungan dalam psikologi dewasa ini adalah imbauan Allport
untuk meneliti kasus individual secara terinci dengan monografnya tentang
penggunaan dokumen pribadi dalam psikologi, tekanannya pada metode idiografik,
esainya, jelas merupakan salah satu dari tokoh terpenting dalam gerakan yang
menyebabkan kasus individual diterima sebagai objek penelitian psikologi yang
sah dewasa ini.
Allport
merupakan teoritikus yang menjadi jembatan efektif antara psikologi akademik
beserta tradisinya di satu pihak serta bidang psikologi klinis dan kepribadian
yang berkembang dengan cepat. Kontiunitas ini tidak hanya berperan memperkaya
masing-masing sub disiplin dengan wawasan sub disiplin lainnya tapi juga
menjaga sejenis kontiunitas intelektual yang penting bagi perkembangan
psikologi jangka panjang.
Segi
terakhir dalam pandangan Allport adalah tekanannya pada masa depan dan masa
sekarang dan mengabaikan masa lampau. Karena pengaruh psikoanalisis begitu kuat
maka mudah bagi seorang peneliti atau seorang praktisi untuk melupakan peranan
factor situasional dan factor masa kini tingkah laku karena terpukau pada
konsep determinasi historis. Tulisan Allport bermanfaat untuk selalu
memperingatkan bahwa masa lampau bukanlah keseluruhan individu yang berfungsi.
Banyaknya
kritik yang dialamatkan pada tulisan Allport misalnya konsep otonomi fungsional
tidak dapat dibuktikan sescara empiris , apalagi membuat prediksi tentang
peristiwa yang tak teramati. Kesulitan yang muncul tentang konsep ini ketika
mengajukan gagasan tentang proprium sebagai kriterium untuk menentukan apa yang
menjadi otonom. Otonom fungsional tidak dapat dijadikan dasar untuk menjelaskan
terhapusnya atau menghilangnya suatu respon tertentu dan tidak perduli berapa
lama respon tertentu tidak dapat diamati karena gagal dihapuskan. Kritik yang
mungkin serius adalah Allport tidak memberi penjelasan memdai tentang proses
atau mekanisme yang mendasari otonomi fungsional. Ia mengatakan gejala itu
terjadi tetapi tidak menjelaskan bagaimana gejala itu bisa terjadi. Segi
lainnya yang dikritik adalah tentang diskontiunitas parsial antara normal dan
tak normal, antara bayi dan orang dewasa, antara binatang dan manusia. Pada
kenyataannya para psikolog telah meminjam konsepsi yang dikembangkan melalui
observasi terhadap binatang yang lebih rendah yaitu begitu banyak sehingga
membuat asumsi tentang diskontiunitas dalam spesies manusia lebih sulit
diterima. Mereka yang banyak kritik tadi bahwa teori banyak memberi perhatian
penuh pada kesalingterkaitan semua tingkah laku tetapi gagal mengenali hubungan
timbal balik antara tingkah laku dan situasi lingkungan tempat tingkah laku itu
beroperasi. Allport dengan kesabarannya yang khas dan mnedengarkan dan
menanggapi kritik ini. Allport menyatakan bahwa adalah tugas psikologi untuk
meneliti system pribadi karena sang pribadilah yang menerima, menolak atau tetap
tidak terrpengaruh oleh system-sistem social. Eklektikisme yang toleran dari
Allport terlihat dalam pemecahannya terhadap pertentangan antara pribadi dan
masyarakat.
Ciri yang paling menonjol dari tulisan teoritis Allport
adalah bahwa kendati bersifat pluralistic dan ekletik, tulisan itu berhasil
menciptakan kesan baru dan mempunyai pengaruh luas, karyanya yang menyajikan
aspek positif tingkah laku manusia dengan cara yang menghormati keunikan setiap
organism hidup.
No comments:
Post a Comment