Mekanisme pertahanan diri/ego
Adalah suatu cara mc untuk memperbaiki ketidakseimbangan dalam tubuh.
Jenis2 mekanisme pertahanan diri
kompensasi
suatu reaksi terhadap kurang berharga dan rasa lebih rendah krn cacat atau kelemahan pribadi serta kegagalan atau kemunduran dimana semuanya itu akan menyebabkan sters2 psikologis
bentuknya
kompensasi positif langsung
individu berusaha melipatgandakan usaha serta keuletannya utk secara langsung mengatasi rintangan2 yg sdgn dihadapi. Mis: ada seorang yang gagal dalm ujian, maka dia berusaha keras untuk belajar agar bisa sukses
kompensasi positif tidak langsung
menutupi kegagalannya serta kekurangnanya dng menonjolkan kelebihan2 lain. Mis: seseorang yang gagal dalam cinta. Dia tidak suka bermain2 cinta lagi tetapi lebih baik jadi sarjana saja dng mengikuti kuliah secara tekun.
Kompensasi negative langsung
Individu berusaha secara langsung menutupi dan mengatasi kegagalannya serta situasi2nya. Mis: seorang istri yang nekat memotong/membunuh suaminya karena ketahuan selingkuh.
Kompensasi negative tidak langsung
Individu cendrung melakukan perbuatan2 negatif untuk mengatasi kegagalannya yang merupakan stress baginya dngn menonjolkan kelebihan2nya walaupun hanya akan mendapatkan celaan dan ejekan. Mis: seorang anak tidak mendapat perhatian dari orang tuanya dan hidup dlm suasana tertekan, mungkin dia akn mejadi pengecut dijalanan atau mencuri, mabuk2kan agar mendapat kontak social
Over kompensasi
Kompensasi yang dilakukan berlebihan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kompensasi ini selalu diberi interprestasi negative, krn lebih banyak ruginya dr pada untunggnya. Bukan hanya menutupi kekurangannya dgn menonjolkan kelebihan2 tetapi menjadikan sangat menonjol sehingga bidang lain terlupakan.
Sublimasi
Dari bahasa latin: sublimare artinya mengangkat. Psikoanalisa freud : merupakan suatu penyaluran nafsu2 seksual yang terhalang dalam kegiatan2 pengganti yang memiliki nilai lebih tinggi dan ekseptual. Dengan sublimasi ini, masyarakat tidak dirugikan oleh perbuatan2 negatif atau perbuatan2 kurang baik, dan dapat diambil manfaatnya. Mis: seseorang yang memiliki dorongan untuk menyiksa, maka dgn sublimasi, org tsbt dijadikan petinju atau tentara.
proyeksi
melempar kesalahan dan kekurangan pada orang lain. Pola reaksi ini terdorong oleh keinginan serta motif2 yang amoral yg menandakan bahwa indifidu tersebut tidak betanggung jwb. Mis: seorang anak yang mencuri. Karena merasa bersalah dia menuduh atau melempar kesalahanya pada teman atau org lain.
rasionalisasi
usaha utk menonjolkan alasan2 yang masuk akal dan dapat diterima utk menutupi kesalahan2 dan kelemahan ssorg. Mis: ssorg mahasiswa menyatakan soal ujiannya sangat sukar, diluar materi, dsb, karena ia tau akan gagal. Maka mudah saja dia menjaga hargadirinya.
Rasionalisasi anggur kecut
Individu menganggap apa yg tidak dapat dicapainya sama sekali tidak penting dan tidak bernilai baginya. Mis: ssorg yg merasa terdesak hargadirinya karena mrasa terlampaui oleh temannya yang duduk di suatu perguruan tinggi/ mendapat predikat sarjana maka ia akan berkata kalu kuliah tidak perlu baginya dan mutu seorang sarjana sekarang masih lebih baik lulusan SMA dan ijasah sarjana tidak akan mempengaruhi pangkatnya.
Rasionalisasi jeruk manis
Menganggap bahwa segala yang telah ia punyai serba baik, bermanfaat dsb. Mis: seorg guru berkata, sekalipun pendidikan saya hanya sgb, tapi pengalaman saya yang banyak dan cukup potensial dan tidak kalah dgn lulusan apa saja yg lebih tinggi dalam masalah prestasi kerja atau apa saja
Pergeseran
Pemindahan obyek2 ketegangan emosional dari yang lebih berbahaya ke yang kurang berbahaya.
Pergeseran ini bersumber pada suatu frustrasi yg menimbulkan sikap agresif yg tidak ditunjukan langsugnpada sumber penyebab frustasi tetapi pada obyek lain yang lebih lemah, lebih mudah dan tidak berbahaya. Mis: seorang suami yang merasa tertekan batinnya karena kecerewetan istrinya, maka dia akan memukuli anank2nya atau merusak prabot2 rumahnya.
Introyeksi
Kemampuan bawaan yang memungkinkan individu memasukan petuah2, norma2 kedalam jiwanya.
Mis: seorg anak sejak kecil mempelajari norma2 sosial dan nilai2 hidup org lain dan kemudian menjadika nilai2 itu sbg miliknya sehingga dia bisa melindungi diri dari kemungkinan melanggar susila dan terhindar dari sangsi2 sosial
penebusan
suatu dinamika psikis untuk memungkinkan berkuranggnya tekanan2 batin yg dideritanya sebagai akibat kekeliruan yg dibuatnya.
Mis: seorang yang dikenal baik tiba2 melakukan perbuatan tercela spt mencuri, korupsi atau perbuatan jelek lainnya. Dan karena perbuatannya dia merasa suatu tekanan batin. Maka sebagai penebusan org tsb meminta m’p, bertobat, menggantirugi, mendirikan rumahsakit dll.
Reaction formation
Seatu penekanan terhadap keinginan2 yg berbahaya dgn mengembangkan sikap yeng bertentangn secara sadar . mis: seorang yang meiliki keinginan amoral. Maka dia rela mengorbankan sebagian waktunya untuk ceramah ttg moral sesingga dia dpat mengontrol keinginan2 amoralnya setiap saat.
Acting out (impulse)
Pola reaksi pertahan ego dgn cara mengekspresikan segala implusnya dan memberikan kesempatan yang seluas2nya kpd impul tsb utk menyatakan diri keluar dgn tanpa kendali atau penguasaan. Funggsinya utkmengurangi ketegangan2 dan kecemasan yang ditimbulkan oleh dorongan2 yang terhalanfg dng jalan mengekspresikan secara bebas dorongan itu dng perbuatan yg mudah dilihat. Mis: ssorg yang mempunyai dorongan kuat utk melakukan pemuasan seksual, maka tanpa ragu2 dia melakukannya sekalipun dlm bentuk pemerkosaan.
Insulasi emosi
Suatu pertahanan ego dng cara melerai unsur2 emosional dari tiap2 situasi dan hubungan social utk menghindari terulangnya kembali frustasi dgn cara menarik diri dalam kepasifan. Mis: ssorg yang lebih baik tidak menghadiri pertandingan dari pada nanti berhadapan dgn lawan yang lebih kuat dan mungkin mengalahkannya.
Eskapisme
Pertahan ego dngn cara melarikan diri dari kenyataan2 yg sebenarnya dgn tujuan utk menghilangkan atau mengurangi stress psikologinya.
Pelarian itu bisa berbentuk:
Menceburkan diri dalam kegiatan2 fisik, social, sehingga ketegangan2 psikisnya dpt berkurang. Mis: berolahraga, kegiatan organisasi dll
Menarik diri dalam alam fantasi/khayal
Conguering hero dimana individu mengangkat dirinya sebagai seorang yang besar dan berprestasi tinggi
Suffering hero dalam hayalnya indifidu menjadi org yang tahan derita sehingga orang bisa kagum dng ketabahannya
Menceburkan diri kealam kecacatan. Mis menjadi sakit
Menceburkan diri dlm kegiatan mental
Biasa dilakukan oleh pelaja/ kaum intelek. Mis menyibukan diri dlm perpustakaan, memberikan ceramah.
represi
menekan keinginan2 yg tidak terpenuhi serta kegagalan2 dri alam sadar kea lam tidak sadar sehingga menjadi komplek terdesak.
Mis: ucapan2 salah, kata2 terlanjur, perbuatan2 keliru dsb.
NEUROSIS
Suatu gangguan jiwa yg bersumber pada konflik dan frustasi yg berulang2. Meeka kelihatan normal dalam prilaku tetapi dalam jiwanya ada gangguan yeng menyebabkan kecemasan, takut, sukar tidur dan mengalami gangguan pencernaan.
Inxieti (kecemasan)
Kecemasan yg tdk menentu dan penderita tidak mengetahui apa yg mrk cemaskan. Pd saat menyerang, jantung berdetak keras, menggigil, nafas sesak, keringat dingin, disertai kebingungan. Dlm situasi ini penderita seolah2 menghadapi bencana besar yg ia sendiri tdk tahu apa yg sdng dihadapinya. Kdg2 diliputi perasaan putus asa mendalam sampai timbul keinginan unutk mati.
Asthenia (kelelahan)
Sindom kelelahan secara berlebihan baik fisik maupun psikologis disertai keluha2 bersifat somatis mis kpl pusing, kerongkongan sakit, mual, sukar berkonsentrasi dan malas utk mengerjakan tugas2. Individu juga mudah tersinggung serta mudah kecewa terhadap hal2 sepeleh sekalipun.
Hipokondria.
Menunjukan gangguan pikiran dimana individu selalu dicekam pikiran2 tentang kesehatannya. Pada usia 40-50 tahun. Pikirannya selalu diliputi dugaan adanya penyakit yg ia derita. Jangan2 ia menderita penyakit tumor,kangker, tbc dsb.
Hysteria konversia
Konversia sensoris ( alat2 sensoris)
Pada kulit,
anesthesia yaitu hilang kepekaan utk merasakn suatu rangsangan.
Hipastesia yaitu, kepekaan ada tetapi tinggal sedikit saja.
Analgesia yaitu: kepekaan berkebihan dalam merasakan suatu rangsangan.
Parastesia yaitu: adanya perasaan aneh pada kulit spt kesemutan.
Pada hysteria yg lain,
buta hysteria,
pekak hysteria,
gangguan pada alat pembau.
Konversia motoris ( pd organ2 tubuh)
Lumpuh konversia kelumpuhan pada 1 anggota badan, tetapi menunjukan gejala kelumpuhan seluruh anggota badan.
Tremor bagian tubuh yg selalu bergetar
Tiks gerakan2 kejut pada tubuh
Kontraktura menunjukan 2 gejala yi: fleksia(lemas/loyo) dan kaku
Astasia abasia sulit berdiri. Kalau berdiri spt akan roboh, dan kalo berjalan akan pontang panting. Tetapi pada asaan tidur, bisa mengotrol dan menganggkat kaki.
Aponia kesulitan berbicara. Dan bebicara spt berbisik
Mulisma tidak dapat mengeluarkan suara samasekali
Kekejangan sering kekejangan spt epilepsy.
Konversia viseral
Menujukan sakit kpl, kerongkongna tersa tercekik, batuk terusmenerus, sesak nafas, badan dingin dll.
Penderita hysteria mempunyai kemampuan yg baik menyembunyikan penyakitnya. Utk mengetahuinya ada be2rapa tanda:
Penderita dtg pd terapis utk mengkonsultasikan penyakitnya dgn cara spt lazimnya
Adanya gangguan tadi. Tidak menunjukan gangguan organis
Mempunayi sifat selektif. Penyakit tersebut timbul pada situasi2 teetentu.
Waktu dihipnosa, penderita tdk menunjukan perlawanan dan sintomnya dpt dipindahkan
Histerikus selalu memperhatikan penyakitnya dan biasanya mrk mau koorperatif
Hysteria disosiasi
Berusaha mengadakan penekanan terhadap sebagian isi jiwa.isi jiwa tersebut diisolasi/dibendung agar tdk keluar dan berhubungn dngn dunia luar.
Amnesia
Menunjukan sintom ketidak mampuan utk mengingat kembali kesan2 yg sudah lalu secara keseluruhan atau sebagian saja.
Penderita amnesia psikogenik, sering melupakan nama , usia, tempat tinggal bahkan juga relasi2nya dan ortunya.
Fuga
Menunjukan sintom spti amnesia yaitu gangguan berfikir bedanya penderita mengembara kemana2. Penderita tidak sadarkan dirinya sekalipun dia mampu mengerjakan pekerjaan orang normal.
Multiple personality
Adanya gejala kepribadian rangkap/ganda pada penderita
Simnabolisma
Penderita berjalan pada saat tidur atau dudk ditempat2 tertentu. Kadang2 mengerjakan suatu pekerjaan kemudian tidur kembali dan setelah bangun, tidak mengingatnya lagi apa yang terjadi semalam.
Fobia
Perasaan takut yg neorotis. Penderita mrasa takut yg luar biasa. Tetapi ia sendiri tidak mengerti apa sebenarnya sumber rasa takutnya. Penderita dilip[uti ketegangan2 emosional, sehingga hal tsb menjadi kesulitan bagi dirinya sendiri dan bagi org lain. Mis: akrofobia (takut pd tmpt tinggi) botofobia ( takut pada ruang bawah tanah) agoraphobia (takut pada rauangan terbuka) dsb.
Depresi
Suasana kesedihan yang sangat mendalam. Penderita kelihatan selalu murung, pendiam selalu cemas, suka marah, kadang2 terlintas dalam pikirannya utk bunuh diri.
Neurosis traumatik
Biasanya dialami oleh anak2 usia sekitar 5 thn. Menunjukan gejala gagap, takut menghadapi org, kadang2 ditandai dngn takut akan kehilangan kemaluannya.
Obsesif komplusif
Jenis neurosis yg mengganggu pikiran penderita.. penderita mempunyai kecendrungan utk melekukan sesuatu secara berulang2. Mis:komplusif waskana (adanya keinginan untk mencuci tangan/ bagian tubuh secara berulang2), komlpusif pandatisma (mengerjakan sesuatu pada waktu2 tertentu), komplusif ritualisme (melakukan sesuatau sebelum/ sesudah melakaukan pekerjaan)
No comments:
Post a Comment